Rabu, 15 Januari 2014

DULU

Aku baru tahu rasanya diinginkan oleh pria yang juga kau inginkan ternyata sangat menyenangkan. Seolah-olah dunia hanya dimiliki berdua. Dan hal bodoh apapun akan terlihat logis.

Aku juga pernah memikirkan ini. Pandangan pertama, cinta pertama dan hanya menjadi satu-satunya. Pandangan pertama kami—entah kapan, aku bahkan tidak mengingatnya—yang selalu dia ceritakan kepadaku, begitu manis sampai-sampai membuatku ingin melupakan semua hal di dunia ini dan hanya mengingat bagaimana pandangan pertama kami terjadi. Lalu cinta pertama? Aku tidak tahu sesungguhnya rasa jatuh cinta dan perasaan pada cinta pertama. Mungkin... aku bukan cinta pertamanya, tapi dia mengatakan bahwa ketika apapun yang terjadi nanti, perasaannya terhadapku akan tetap sebesar dan sehebat sekarang, dan tidak tergantikan. Kemudian kami membicarakan tentang menjadi satu-satunya, dan dia mengatakan, saat aku bersamamu maka tidak akan pernah ada perempuan lain yang terlintas dikepalaku, walaupun itu hanya satu detik. Itu bukan gombalan pria, aku percaya padanya. Karena dia mencintaiku sebanyak itu, sebanyak aku juga mencintainya.

Minggu, 12 Januari 2014

She's me

Dia adalah seseorang yang suka menunggu. Menghitung pagi dan senja yang terlewat setiap harinya tanpa pernah merasa bosan. Tidak pernah marah kepada waktu yang begitu lama mempertemukannya dengan masa depan. Untuk merangkulnya kembali pada cinta.


Dia bahkan tidak peduli untuk satu tahun, sepuluh tahun, bahkan seratus tahun untuk menunggu masa depannya. Yang ingin dia tegaskan adalah, untuk semua waktu yang dia lewatkan, dia hanya memikirkan bahwa semua ini akan memiliki akhir yang indah.
Dia mencintaimu, segenap hatinya hanya ditujukan kepadamu. Seperti cahaya lilin yang tak akan dia biarkan untuk redup, atau seperti senja favoritnya yang tidak ingin dia lewatkan tanpa menyimpan dalam ingatannya, sebaik-baik yang dia bisa.

Dia hanya ingin kamu. Sebagai, awal sekaligus akhirnya. Saat dia membuka mata dan menutup mata. Atau... seperti alunan sebuah nada instrumental yang selalu ingin dia dengarkan tanpa pernah merasa bosan.
Dia hanyalah dia, seseorang yang pernah mengacuhkan dan merasa kehilangan.

            

Sabtu, 11 Januari 2014

Saturday night!

Malam mingguku.
Aku tak memiliki banyak cerita malam minggu, seperti teman-temanku--yang seringkali berbagi kisahnya. Aku hanya tahu, bahwa malam minggu adalah seperti malam biasanya. Belajar. Menonton film. Online. Skype sama Mom, Dad, Angga. Dan beberapa hal mengasyikkan lainnya yang bisa dilakukan didalam ruangan.
Bukannya aku tertutup atau menutupi diri. Sok bertingkah inosen, tapi malam minggu bagiku bukanlah hal yang benar-benar spesial.
Malam mingguku adalah, ketika aku duduk bersama sebuah novel dan segelas coklat hangat favoritku,
Aku suka malam minggu.
Tapi aku tidak mencintai malam minggu.

Kamis, 09 Januari 2014

Aku baru tahu, bahwa ternyata cinta itu memang datang tanpa permisi. Masuk kedalam hati seseorang, tanpa perlu mengetuk terlebih dahulu. Mungkin seperti itu aku. Tanpa sadar, aku telah mencintainya. Entah sejak kapan, yang aku tahu bahwa aku tidak ingin kehilangannya. Pria itu... akankah di kemudian hari kita bertemu kembali supaya  aku bisa mengatakan bahwa aku mencintaimu?