Saat-saat yang aku inginkan.. Ketika hujan, ketika tangan kami saling terkait. Ketika dia menarikku kedalam gelungan hujan untuk berdansa. Dan ketika kami berpelukan untuk melepaskan semua rasa kami. Aku mencintainya, sebanyak rintik-rintik hujan, benar-benar sebanyak itu
Rabu, 02 Oktober 2013
Minggu, 16 Juni 2013
Sahabatku, apakah kau merindukanku?
Sahabatku, apakah disetiap ingatanmu masih ada sedikit bayangan tentangku?
Sahabatku, apakah disetiap tidurmu kau pernah memimpikan kenangan kita?
Aku : Iya, aku merindukan sahabatku. Bahkan, ingatanku tentangnya tidak pernah pudar, dan malah semakin pekat seiring bertambahnya waktu. Tentu aku pernah memimpikannya, kita mengikuti sebuah kompetisi yang sangat kita idamkan - Menari.
Sahabatku... malam ini aku mengingatmu dengan setiap nafas yang kuhembuskan. Aku mencoba menghubungimu -- meminta maaf atas kesalahan yang pernah kuperbuat. Aku sadar, aku terlalu kekanak-kanakan dengan sikapku. Tapi itu semua kulakukan karena aku tidak ingin kehilangan sahabat terbaikku.
Tuhan, jika kau menghendaki, aku ingin bertemu sahabatku sebelum aku meninggalkan hidupku ditempat ini. Aku memiliki hidup baru ditempat jauh, dan aku tidak ingin perpisahan yang seperti ini. Pertemukanlah aku dengan sahabatku, karena dialah yang terbaik yang pernah aku miliki...
Jumat, 14 Juni 2013
KAMU...
KAMU, mengapa selalu hadir di saat aku sudah tidak lagi
membutuhkanmu. Datang di saat aku telah menemukan tempat untuk bersandar.
Datang membawa sisa rasa yang mungkin aku sudah tidak lagi menganggapnya ada.
KAMU, pernah memberikan warna di kehidupanku. Warna yang
cerah bukan abu-abu seperti saat ini. Warna yang benar-benar membuatku bingung,
ragu dan datar. Aku butuh warna-warna cerah seperti dulu.
KAMU, mengapa tak pernah bisa lepas dari fikiranku. Aku
ingin walau sekejap saja. Aku lelah karena aku mulai menghilangkan perasaan itu
tapi saat kau datang kau membuat rasa itu menjadi utuh kembali dan membuatku
susah untuk bernafas.
Senin, 10 Juni 2013
“This song is dedicated to the world’s biggest fan club. The “ELF”, my girls, my angels.”
Bila mereka adalah Super Junior—The last man standing—maka kami adalah ELF, yang akan berjuang untuk berdiri dibelakang mereka hingga akhir.
Dan, bila kami adalah fan club terbesar di dunia, itu karena SUPER JUNIOR. Para pria hebat kami yang mampu mengumpulkan kami dari seluruh belahan dunia untuk menjadi satu-kesatuan. Everlasting Friends—ELF.
Untuk beberapa alasan, kami adalah pasangan yang paling memukau di dunia ini. Super Junior dan ELF, bukankah perpaduan yang sangat indah?
Dan kami bersumpah untuk mencintai mereka sebanyak mereka mencintai kami yang tidak akan pernah ada habisnya.
Untuk kalian selamanya, SUPER JUNIOR—The King of Sapphire Blue Kingdom.
Sabtu, 20 April 2013
Happy sweet 18th sweet girl...
Happy birthday!
Saengil chukhahamnida!
Otanjoubi omedetou gozaimasu!
Qu ni sheng er kuai le!
Joyeux Anniversaire!
Alles gute zum geburtstag!
Buon compleanno!
Feliz cumplea-os!
Selamat ulang tahun sweet girl, selamat berbahagia di umur cantikmu yang ke-18 tahun :)\
Selamat tinggal gadis berusia 17 tahun. Selamat tinggal gadis keras kepala, egois dan selalu merengek kalau-kalau keinginannya tidak terkabul. Dan selamat tinggal masa-masa sweet 17th.
No matter 'how old are you, but how old you're'...
Harapan yang selalu dipanjatkan disetiap umur saya bertambah adalah izinkan saya membuat semua orang tersenyum. Dan setelah itu, saya akan berdoa agar saya selalu diberi kesejahteraan hati dan hidup.
Saya juga ingin berterima kasih kepada keluarga saya yang paling saya sayang... Dad, Mom and my lil brotha ANGGA! Kalian yang paling berharga!
Kemudian idola saya yang paling saya cintai lebih dari semua lelaki di dunia 'kecuali Dad n Angga', terima kasih karena telah memberi warna dalam kehidupan saya beberapa tahun ini, memberikan saya motivasi untuk belajar matematika dan membuat saya senang hanya karena mendengar suaranya.
Dan untuk semua yang tidak bisa saya sebutkan, saya mencintai kalian semua <3
Minggu, 14 April 2013
Bulan yang sama, tahun yang beda
Hallo April,
Bulan yang sama tetapi tahun yang berbeda, tepatnya
setahun yang lalu aku merasa dewa keberuntungan berada disisiku.
Usiaku tepat 17 tahun. Bukan, bukan karena aku sudah menginjak usia tujuh belas tahun tapi karena hadiah yang tidak pernah aku bayangkan.
Super Show 4—SS4. Yep, bagi kalian yang merasa ELF ataupun yang sekedar tahu tentang Kpop pasti tahu konser yang paling diimpi-impikan oleh fans Super Junior, aku. Aku berkesempatan menonton mereka secara live dan melihat kekasihku bernyanyi...Oh tuhan, begitu indahnya dunia ini...Begitu banyak rintangan pada awalnya. Uang dan izin orang tua. Tentu saja izin orang tua lebih susah didapatkan ketimbang uang, percuma saja memiliki banyak uang tapi tidak mendapatkan izin orang tua. Aku yang keras kepala tidak mau kalah saat mengeluarkan suaraku saat itu, orangtuaku hanya melotot, menatap, cengo parah... Mereka bilang aku gila, ya aku terima.
Detik.. menit.. jam.. hari.. akhirnya aku mendapatkan izin itu. Entah karena doaku disetiap sholat atau memang orangtuaku mengerti anaknya yang kebelet ingin bertemu idolanya. Dengan semangat dan senyum yang mengembang cerah aku menerima uang untuk membeli tiket konser.
Dan
yang paling aku tidak sangka, ternyata orangtuaku yang baik sudah menyiapkan
segalanya... Tiket pesawat (PP Jakarta-Lombok), hotel (3 hari 2 malam—dan kuakui
hotel itu sangat mewah dan indah), mobil untuk mengantarku kesana-kesini selama
di Jakarta—beserta supir, uang saku untuk membeli goodies dan tentunya mama
yang menemaniku selama di Jakarta.
Sabtu, 28 April 2012... Adalah hari yang sangat bersejarah untuk gadis manis, hari yang tidak akan pernah terlupakan dan menjadi kenangan yang paling manis dan cantik dalam hidupku. Dari pagi kupersiapkan segalanya. Kostum—rok span hitam diatas paha, stocking hitam, dan baju yang sengaja kusablon dengan tulisan CHO KYUHYUN berwarna biru safir. Aku mengikat rambutku keatas, memakai aksesoris yang sudah kubeli, bando berbentuk tanduk setan berwarna merah bertuliskan CHO KYUHYUN dalam huruf hangeul. Tak lupa aku menaburkan sedikit make up diwajahku, berharap aku menjadi lucky fan dikonser itu. Tapi kenyataan yang menohok adalah, aku tidak sekalipun berkesempatan untuk menjadi lucky fan. Well, it’s okay.
Hal yang tidak pernah aku sangka, di detik-detik menjelang konser aku jatuh sakit. Kepalaku pusing, dadaku terasa sesak, flu dan batuk. Ya tuhan, semoga aku tidak apa-apa. Aku ingin terlihat sehat didepan para Superman –ku.
Saat itu, aku benar-benar bersyukur karena mama
menemaniku selama aku mengantri, mama membelikan aku makan siang karena di
hotel aku tidak sempat makan. Mama rela berdesakkan dengan elf-elf lain untuk
membelikanku goodies CHO KYUHYUN ketika aku sibuk bersama seorang teman tengah
mengambil kertas untuk project SS4. Mama juga yang memberiku kekuatan untuk
berani berfoto di poster besar SS4 didepan banyak orang. Dan akhirnya, aku
memiliki oleh-oleh foto ditengah poster besar Super Show 4. Aku sayang mama...
Waktunya tiba!
Setelah berdiri begitu lama, mengantri dari matahari
masih tampak hingga tenggelam diufuk barat akhirnya aku memasuki venue. MEIS,
ANCOL. Oh my god! Aku berada satu negara, satu kota, dan satu tempat dengan
Superman –ku.
Ajaibnya, rasa sakit yang sedari tadi melanda tubuh
kecilku langsung hilang seketika ketika menghadapi kenyataan bahwa sebentar
lagi aku bisa menemui Superman –ku. Aku tidak minum obat apapun, karena mereka
adalah obatku.
Keberuntungan lagi, aku mendapatkan posisi yang benar-benar strategis, menurutku. VIP L, deretan empat dan pas ditengah. Aku berusaha menormalkan detak jantungku yang berdegup dengan kencangnya, memberontak sehingga aku sendiri kewalahan untuk meredakannya.
Begitulah
rasanya orang yang akan bertemu untuk pertama kalinya, benar kan?Shining star, like a lil diamond! Itulah lagu
pertama yang aku dengar setelah suara-suara kehebohan dari orang-orang yang
akan menonton . Tak sadar, airmataku menetes. Aku menagis dalam diam. Bersyukur
karena aku berkesempatan berada disurganya para ELF, Sapphire Blue Ocean.
Banyak lagu-lagu yang diputar dan aku
menikmatinya... sampai kemudian, lampu dimatikan dan gemuruh euphoria ELF
berdendang hingga kebagian sudut ruangan terkecil. Aku merinding, aku
kebingungan, aku tidak tahu harus melakukan apa. Aku terlalu nervous! Apakah ini
akhir dari perjuanganku dari pagi?
Ladies and gentleman... I give you nine SUPERMAN! Oh my God! Cahaya laser berwarna merah mulai menyorot dari redup menjadi terang menyala. Bayangan kesembilan pria tampan nampak pada led besar ditengah-tengah stage. Gyeolku Syupheo Junieo, the Last Man Standing! What a great opening guys!!!!!!!!!!!
Aku benar-benar merasa seluruh tubuhku bergetar, itu mereka! Mereka yang selama ini hanya bisa kupandangi melalui layar TV, layar laptop dan poster-poster bonus dari majalah yang kutempel diseluruh dinding kamar. Mereka sangat tampan, benar-benar wajah pahatan tuhan yang sempurna. Berkilauan bak marmer, dan putih mulus tanpa cela. Mereka tidak manusiawi!
Aku menikmati penampilannya... lagu demi lagu yang
mereka bawakan terasa sangat indah...sampai akhirnya aku mulai terfokus dengan
pria –ku. Dia berada di tengah stage, memakai pakaian yang sangat sempurna
melekat ditubuhnya. Rambut coklat yang acak tapi terlihat mengagumkan, menambah
pesonanya beribu kali lipat... tidak, berjuta kali lipat! Pangeran –ku... Dia
menyanyi dengan sangat indahnya, ditambah dengan permainan harmonikanya yang
sangat apik. Perpaduan yang sangat indah. Wajah tampan, suara lembut serta
suara harmonika yang mengalun menakjubkan.
Aku tak bisa berhentik membuka mulutku untuk
berteriak memanggil namanya, menyerukan kata aku cinta kamu dalam bahasa Korea.
Kehebohan –ku mulai berkurang digantikan dengan
suara isakkan tangisku ketika lagu our love mengalun, mengenai hatiku yang
sudah terlanjur jatuh untuk mereka yang bernyanyi. Lagu itu benar... Cinta kita
tidak akan pernah berakhir, tidak perlu awal yang indah, hanya perlu akhir yang
bahagia untuk aku dan kalian... Ya tuhan! Aku menangis saat itu juga!
Dan isak tangis itu berlanjut sampai lagu
terakhir... aku masih tidak rela saat-saat indah ini akan berakhir. Apabila ini
mimpi, aku berharap aku tidak akan pernah bangun. Tapi kenyataan bahwa mereka
harus sampai disitu, dan aku sangat puas untuk waktu yang menurutku sebentar. Tapi
kehampaan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatiku muali tertambal sedikit
dengan janji yang diucapkan oleh mereka, bahwa mereka akan kembali lagi kesini,
bertemu kami, para angel mereka! Oh!
Itulah aku, yang begitu tergila-gila dengan Superman –ku, yang rela mengeluarkan airmata hanya untuk mengurangi rasa sakit mereka, berbagi airmata ketika mereka bahagia. Tersenyum ketika mereka tersenyum dan tertawa ketika mereka tertawa. Aku adalah satu dari sekian banyak gadis yang mencintai mereka dengan tulus. Mencintai mereka seperti aku mencintai hidupku. SUPER JUNIOR... My blue light that always shining my dark life. And CHO KYUHYUN... Pangeran tampanku yang selamanya akan menempatkan satu ruangan dihatiku yang tidak akan pernah aku gantikan dengan siapapun.
PROM15E TO 13ELIEVE... Everlasting Friends...
Sabtu, 13 April 2013
Teruntuk sahabat-sahabatku... "GADIS-GADIS MANIS"
.jpg)
Detik berlalu berubah menjadi menit. Begitu juga menit akan terhitung menjadi jam. Jam-jam menumpuk menjadi hari kemudian menjadi bulan dan akhirnya tahun. Tahun-tahun yang berjalan beriringan dengan kisah-kisah yang berlalu disetiap saatnya. Dari bahagia kemudian kesedihan. Tersenyum dan cemberut. Hal-hal kecil -- yang sebenarnya tidak begitu saja dilupakan -- tapi dilewatkan begitu saja tanpa melihat makna dibaliknya.
Aku adalah orang itu. Orang yang selalu berjalan lurus, tidak pernah menatap kesamping untuk mengambil makna dibalik apa yang terjadi. Begitu sombong dan naif. Tapi beginilah aku.
Persahabatan. Aku ingin memulainya dari persahabatan.
Tiga tahun lamanya aku menjalin komunikasi bersama dengan teman-teman baru yang kukenal dengan begitu saja saat aku memasuki sekolah menengah atas. Begitu banyak ekspresi, akan tetapi begitu sulit untuk kutebak. Apakah mereka menerimaku? Atau menolakku? Aku tidak tahu.
Tetapi begitulah aku. Aku akan tetap berjalan lurus, malas untuk memikirkan dan akhirnya aku menjadi sendiri dan asing bersama teman-teman -- yang mungkin menerimaku tapi aku dengan begitu mudahnya menolak.
Apakah aku jahat? Aku harap jawaban kalian adalah pemikiran bahwa kalian mengerti aku. Jangan benci aku.
Hingga kemudian ditahun kedua aku bersekolah aku bertemu dengan empat orang gadis manis yang sejak saat itu merubah prinsipku : menyendiri, dan mulai mengisi hari-hariku dengan hal yang menyenangkan.
Kami bertemu dan cocok entah bagaimana caranya, yang pasti yang kami tahu kami bersahabat dan memiliki pribadi yang berbeda sehingga membuatnya unik.
Tertawa bersama, penuh dengan canda tawa. Menangis bersama? Well, kuakui itu jarang, bahkan mungkin kami masih malu untuk mengungkapkan tentang kesedihan satu sama lain. Sehingga persahabatan kami belum menemukan tiang yang kokoh bernama kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan itu memang ada, akan tetapi semu.
Hingga kemudian kami memasuki tahuh ketiga sekolah...
Begitu banyak perselisihan, sampai suatu hari kami memiliki salah paham. Aku sedih, aku terluka, aku terasingi. Begitu rasanya, tapi mungkin mereka tidak mengerti dan menganggapku egois. Tapi aku mengerti, karena aku pernah melakukan hal yang sama. Kekanak-kanakan? Ya, aku mengakuinya.
Tapi kemudian karena rasa persahabatan itu begitu besar, kami kembali bersama. Tertawa bersama lagi, fan berbagi kebahagiaan lagi. Begitu seterusnya... AKU BAHAGIA. Tapi, hanya saat itu, entah kedepannya masih atau akan berhenti.
Sampai kemudian, kita harus berpisah lagi sahabat-sahabatku yang manis... Kita harus mencari jati diri yang sesungguhnya, menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.
Aku mengatakan bahwa saat itu aku akan mengucapkan perpisahan. Maafkan aku, karena aku masih tetap saja kekanak-kanakan padahal kita sudah akan duduk di bangku perkuliahan. Tapi, sekali lagi aku mengatakan bahwa beginilah aku tetap akan berjalan lurus dan egoisnya tidak ingin memandang kekanan dan kekiri.
Maafkan aku...
Maafkan aku...
Maafkan aku...
Sampai jumpa di masa depan sahabat-sahabatku yang manis... Semoga kita bertemu di waktu yang tepat dan kalian sudah berubah menjadi wanita dewasa yang cantik. Aku sangat berharap pertemuan yang manis...
Rabu, 10 April 2013
ELF. Everlasting friends. Teman selamanya.
Benarkah itu definisi dari tiga huruf yang memiliki
satu makna teman selamanya—ELF?
Perkiraanku, sebagian besar memikirkan dengan
benar-benar bahwa ELF memiliki makna teman selamanya tapi mereka malah
mengingkari makna itu. Dan sebagian besarnya lagi memikirkan bahwa teman
selamanya itu adalah bukan dari awal melainkan kesetiaan sampai akhir.
Everlasting. Tidak berujung.
Begitulah aku, akupun masih bingung dengan diriku
sendiri. Apakah aku termasuk dalam spekulasi pertama atau kedua? Akupun masih
memiliki tanda tanya besar, sebenarnya harus dimana aku? Dunia akan terus
berputar, begitu juga dengan kehidupan. Kehidupan yang memiliki banyak rasa.
Siapa yang tahu nantinya rasa yang seharusnya kekal akan berubah-ubah sesuai
hati nurani.
Seperti yang terjadi. Ada kalanya aku merasa
bosan—jujur aku mengatakan ini—dan mulai melihat untuk laki-laki lain yang
lebih imut dan tentunya berusia tidak jauh dariku, hanya saja hati nuraniku
kembali berseru, “Kau adalah ELF! Everlasting friends! Teman Selamanya! Apakah
kau akan mengingkarinya dan menjadi seorang pengkhianat?” Dari situ aku kembali
berfikir, ah! Seharusnya aku bisa setia. Karena begitulah sifat manusia, tidak
ada yang kekal dan abadi, tapi kekekalan dan keabadian bisa dijaga apabila
memiliki kepercayaan satu sama lain.
Tidak. Aku bukan sok pintar atau apapun yang kalian
pikirkan tentangku dikepala kalian. Aku hanya mencoba menuangkan apa yang
mengganjal di hatiku melalui sebuah tulisan. Seperti ini. Tidak ada yang istimewa,
hanya saja menurutku suara hati itu lebih jernih daripada suara yang terdengar.
Nah, sekarang aku akan bercerita bagaimana
sebenarnya aku mendefiniskan teman selamanya. Teman selamanya? Benarkah ketika
susah selalu ada untuk menghibur dan ketika senang tetap ada untuk saling
berbagi? Mungkin. Ya, menurutku itu mungkin. Karena dari apa yang aku lihat
mereka yang menyebutkan teman selamanya adalah orang-orang yang diawal memang
seperti itu, tapi semakin lama akan berpindah kebelakang dan lebih suka untuk
berbicara tentang keburukan ataupun berkhianat. Itu yang aku rasakan, itu yang
aku alami. Tidak tahu kalian, ini hanya pendapatku karena aku benar-benar
pernah berada dalam posisi ini.
Langganan:
Komentar (Atom)
.png)
.jpg)







