Jumat, 30 Mei 2014

Pengen cerita aja, sih.

"You leave me breathless, you're everything good in my life. You leave me breathless, I still can't believe that you're mine..."

Hari ini kita bertengkar lagi, ya? Huh..
Tapi secepat kita memulai pertengkaran, secepat itu juga kita menyelesaikannya. Berawal dari apa sih sebenarnya? Ah, ya, dari skype. Hanya masalah, kamu yang lama banget turn on cam dan aku yang nggak sabar nungguin kamu. lol. How can we fought just because lil thing like that? Haaahahaaa..
Tapi.. Beberapa jam kemudian, kita udah baik-baik lagi, udah bisa ketawa lagi, udah bisa ngobrol asik lagi. Terima kasih, ya, kamu yang selalu sabar dan aku yang masih saja 'childish' zzz..

Hari ini aku nepatin janjiku juga, kan, buat kirimin kamu foto-foto dari jaman teralay sampai alay. Itupun musti bongkar-bongkar laptop, entah foto zaman SMP kesimpen di folder yang mana, tapi akhirnya ketemu juga, sih.
"Udah anggi kirim, yng, fotonya.."
"Iya, yng. Gopik udah liat, cantik, kok. Makin tua, makin cantik."
Awalnya agak bete, sih, pas dia nanggepinnya gitu. Tua?
"Makin tua, makin cantik. Makin tua, Gopik makin demen. Rasa cintanya nggak berkurang, daripada suka pas mudanya aja."
Tapi, pas lihat tanggapannya yang kayak gini, jatuh cinta lagi dan lagi. Sayang, how can these words becomes so lovely, uh?
Cuma bisa nanggapin biasa, aja. Tapi sebenarnya, aku kegirangan setengah mati. InshAllah, i would be your pretty woman ever after, heheehehe

Dan, ya, yang paling mengenaskan dari hari ini, kita berdua sama-sama tidak punya pulsa TT--TT
Aku tidak bisa meneleponmu, begitu juga kamu. Padahal, biasanya, walau hanya panggilan singkat, selalu ada kata 'I love you'. Ugh!
Tapi sejak pagi tadi, kita belum berbicara.. Yah, walaupun tadi skypean, tapi rasanya tetep nggak enak. 
Begini sekali ya cobaan kalau LDR, pulsa harus diatas minimal untuk tarif menelepon. 
Tapi, setidaknya kita mengirim pesan. Saling bertukar kabar, dan bertanya.

Intinya.. Punya pacar kayak dia, senengnya bikin sesak nafas, bikin jantung suka deg-deg-an nggak karuan, bikin susah tidur pula. I miss his voice, by the way...

Kamis, 29 Mei 2014

Aku kangen kamu!

Untuk kamu yang sedang aku rindukan setengah mati...

Malam ini, untuk kesekian kalinya aku benar-benar menginginkanmu untuk ada disini. Untuk sekedar menemaniku melepas semua penat setelah seharian yang terasa berat. Aku sadar, kita jarang bertukar kabar beberapa hari belakangan, aku sibuk begitu pula kamu. Rasanya seperti ada jarak, walaupun tidak begitu besar, dan aku tidak ingin memperlebarnya begitu saja. Aku ingin kita sama-sama mengerti, aku ingin kita sama-sama memahami.

Sayangku... Mungkin aku bukan tipe wanita romantis yang dengan mudahnya mengatakan 'I miss you', baik melalui pesan ataupun panggilan singkat. Tapi yang harus kau tahu, aku merindukanmu. Benar-benar merindukanmu! Hingga rasa-rasanya kepalaku hanya berisi tentangmu, berlarian tanpa batas, melayang-layang bebas tanpa pernah bisa kuhentikan.

Aku juga sadar, belakangan ini begitu banyak pertengkaran kecil yang terjadi. Aku minta maaf untuk semua hal yang membuatmu kesal ataupun sebal, maafkan aku, ya?
Tapi dari situ aku belajar, bahwa hal-hal seperti itu akan menguatkan hubungan kita. Jarak hanya masalah kesekian apabila kepercayaan dapat kita pegang teguh. Aku percaya, kita akan baik-baik saja, seperti yang selalu kamu ucapkan padaku.

Aku tidak tahu, tapi mungkin saja terkadang ada rasa lelah dalam hubungan kita. Terutama aku yang seringkali kekanak-kanakan. Sungguh, aku tidak bisa mengontrol semuanya, aku hanya ingin menjadi satu-satunya yang kau perhatikan.
Mungkin aku egois, tapi aku harap kamu sabar ya. Aku hanya takut kamu bosan lalu pergi. 

Dan untuk hari ini, aku minta maaf karena terlalu sibuk dengan urusanku. Tidak membalas pesanmu. Tidak mengangkat panggilanmu. Maaf telah membuatmu menunggu, sayang...
Aku tahu, kau merindukanku juga. Tapi aku lebih-lebih dari itu. Aku merindukanmu hingga rasa-rasanya ingin kumuntahkan segala perasaan yang mengganjal sepanjang hari tadi, huhuuuhu...

Untuk malam yang sepi ini, aku ingin menuntaskan segalanya. Aku ingin mengatakan, aku merindukanmu... Bahkan kalau bisa ingin kuteriakkan agar penghuni malam dapat menyampaikannya padamu, sayangku...
Ingin rasanya aku cepat kembali, supaya rasa rindu ini benar-benar dapat terobati, tapi sayang yang harus kita lakukan adalah menunggu. Jadi, maukah kau menunggu untuk itu? Untuk kita bertemu. Untuk menuntaskan segala rasa rindu, yang telah berujung pada hatimu.

Yang jauh darimu...

Senin, 26 Mei 2014

Senja. Kita.

Lombok, 21 April


Siapa sih yang tidak mencintai senja? Semburat oranye indah--seperti lukisan abstrak sang pencipta--yang terkadang dinilai orang identik dengan perpisahan. 
Tapi, bagiku tidak. Aku mencintai senja.
Jangan pernah tanya alasannya, karena sampai sekarang aku belum menemukan alasan yang tepat mengapa aku selalu rela menghabiskan waktuku hanya untuk melihat senja sampai langit berubah menjadi gelap. Aku hanya bahagia.

Seperti saat itu. Ketika kami duduk berdua ditempat duduk yang langsung mengarah ke pantai, dengan kedua tangan saling terkait. Kami hanya menonton senja, dan menghitung detik-detik terakhir sebelum matahari meninggalkan pelatarannya diufuk barat. Debur ombak yang tenang terasa seperti lantunan yang menenangkan. Juga, aroma laut yang khas. 
Betapa hal yang paling aku inginkan, terjadi begitu saja. Tanpa rencana, tanpa persiapan.

Hari itu adalah ulang tahunku. Tetapi tidak ada kue, lilin, ataupun detail perayaan seperti biasanya.
Aku hanya butuh berdua dengannya, tidak yang lain lagi. Tidak butuh apa-apa lagi.

"Selamat ulang tahun, sayang..."



Minggu, 25 Mei 2014

Happy Anniversary 16 months, Asyrofi Cahyadi...

For my only one that i wanna life with, Asyrofi cahyadi...

Selamat tanggal dua puluh lima yang keenam belas ya sayang. Let me keep fallin' in love with you more and more.
Sayang, terima kasih ya buat hari-hari yang udah kita lewati bersama, walaupun diawal-awal sering banget buat kamu sedih. Terima kasih juga karena selalu sabar hadapin aku yang selalu nyebelin, suka marah-marah nggak jelas, dan buat kamu kecewa. Maaf juga karena belum bisa menawarkan kebahagiaan yang benar-benar buat kamu. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, I could never find that feeling with anyone other than you.

Sayang, maaf ya hari ini udah buat kamu kesel ditanggal spesial kita. Seharusnya aku sudah lebih dewasa untuk menyikapi semua masalah kita dan lebih memikirkan perasaanmu, maafkan aku...
Kamu itu pria yang paling baik yang pernah aku kenal. Terima kasih untuk segalanya. Terima kasih untuk cintanya...

Terima kasih karena udah cinta sama aku apa adanya. Menerima kekuranganku dan melengkapinya dengan kasihmu. Aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi, aku cinta kamu!
Semoga tanggal dua puluh lima ini akan terus sampai nanti, sampai kelak kita memiliki kehidupan berdua ya.. Aku nggak pengen tanggal dua puluh lima tidak spesial lagi buat kita.

Jangan lelah sama aku ya. Jangan ngelirik yang lain. Jangan pindah kehati yang lain, juga.
Kamu udah aku kunci dihati aku, selamanya. So, you couldn't go anywhere, your heart was mine.

Aku selalu sayang kamu, Asyrofi Cahyadi...













Sabtu, 24 Mei 2014

Terima kasih ya, warna-warnanya...

Hei, Halo. Ini cuma curahan hati yang sudah tidak bisa ditampung lagi. Jadi nji sedang mencoba buat menumpahkannya disini. Tentang sahabat. Tentang kepercayaan.

Sahabatku.. Tidak terasa ya, sekarang kita sudah sama-sama dewasa. Sudah mulai memahami bagaimana seharusnya hidup itu dijalani.
Tapi, sebelum itu nji pengen ngingetin kalian, gimana sih nji itu ngehargain sebuah persahabatan, sebuah 'kita'.
Berawal dari duduk bareng, saling cerita tentang--dari hal yang ga penting lalu penting. Kemudian berlanjut dengan kisah-kisah tentang persahabatan yang berwarna-warni. Masih ingat, kan?

Tapi semenjak setahun yang lalu, semenjak kita melepas seragam putih abu, semenjak kita menjalani kehidupan yang mulai berbeda. Apakah masih ada sebuah harapan untuk persahabatan kita? Atau.. Hanya nji yang terlalu berharap untuk ini menjadi selamanya? Entahlah.

Kalian tahu.. Dulu, nji juga memiliki sahabat. Satu. Dan hanya menganggap dia adalah teman terbaik satu-satunya yang nji punya. Tapi kemudian kita berpisah.
Dan semenjak itu, hidup nji seperti hitam dan putih.
Lalu, nji bertemu kalian. 5 sahabat cantik dengan warna yang berbeda pula. Dan dunia yang berwarna itu pun dimulai.
Dan saat itu juga, nji bersyukur, karena telah menemukan dunia baru yang belum pernah nji jajaki sebelumnya.
Setidaknya, nji memiliki beberapa warna dalam masa putih-abu, dan itu berkat kalian. Terima kasih, ya...

Tapi sekarang, nji merasa ada yang berbeda. 
Sudah tidak seperti dulu.
Rasa-rasanya, persahabatan kita seperti berada diujung tebing dan bersiap untuk jatuh dan menjadi hancur berkeping-keping. Atau sudah, ya?

Nji sedih sekali, sisters... Nji tidak tahu apa yang harus nji lakukan untuk meminta maaf kalau-kalau itu karena kesalahannya njiii.
Apa seorang teman baru?
Atau nji yang menyebalkan?
Atau juga, nji itu seseorang yang membosankan untuk kalian?
Maaf ya...

Tapi.. yang harus-harus kalian tahu, nji nggak akan ngelupain kalian. Sebagaimanapun kita kedepannya.
Karena nji mulai belajar bagaima sebuah hal--sekecil apapun--harus dihargai.
Nji sayang kalian, 
Dwi Indah Pujiastuti...
Eka Dina Juliani...
Eva Zaherra...
Fitri Marlitasari...
Ingat ini ya, apapun yang terjadi, bagaimanapun kita, dan apa jadinya kita, jangan pernah saling melupakan.

I love you, sisters...













Sabtu, 17 Mei 2014

Doaku...

Tuhan, kalau boleh, aku hanya ingin satu hal;
Maukah kau memberiku kesempatan untuk bisa menghentikan waktu? Sebentar saja, tidak apa-apa. 
Sedetik, asal bersamanya.

Tapi, jika Kau rasa itu terlalu egois, bolehkah aku meminta satu hal lainnya?
Biarkan dia mencintaiku. Sebanyak yang dia bisa. Selama yang dia sanggup. Dan Sebahagianya ketika bersamaku.
Tapi aku tidak ingin egois. Jika sebanyak itu yang dia berikan kepadaku, maka jangan lebihkan rasa cintaku kalau tidak kepadaMu.
Jika dia sanggup untuk mencintaiku hingga saatnya nanti aku kembali, jangan biarkan aku lalai kepadaMu. Ingatkanlah aku, bahwa setiap detik hanya kuberikan untukMu. 
Dan.. Buatlah rasa bahagiaku dan bahagianya bukan karena cinta dunia. Buatlah kami bahagia karena cinta yang akan membawa kami ke surgaMu, kelak.

Tuhan, terlalu kah permintaanku ini?
Aku harap, tidak.
Karena jika bukan padaMu, kepada siapa lagi aku berhak meminta?
Karena tidak ada yang lain dihati ini, diikrarku, dijiwaku, dijanjiku.
Maka, kabulkanlah.. Izinkanlah terjadi atas kehendakMu, sebagaimana kuasaMu yang kau tunjukkan didunia ini. Aamiin.

Selasa, 13 Mei 2014

Bisakah kamu, bisakah kamu, hanya melihat kearahku? 
Dan, bisakah kau hanya mencintaiku?
Kau begitu jauh, kau begitu jauh, padahal kau ada disini...
Seperti kau akan hilang, jika kugapai tanganku padamu...


Berbicara lalu,
Maaf karena pagi-pagi yang terlewat begitu saja tanpa sapaan atau senyuman.
Maaf juga, karena siang dan sore tanpa aku yang tidak pernah memberi semangat.
Dan, maaf karena malam-malam yang kau lalui dengan rasa itu. Menangis? Aku tidak tahu, tetapi aku ingin membayar setiap tetes airmata itu dengan seribu tawa yang bisa aku janjikan.

Kini... Maukah kau juga menjanjikanku satu hal?
Untuk bersama, dalam setiap hal.
I love you, Asyrofi Cahyadi...